Senin, 30 September 2019

Pengenalan Alat di Lab Mikrobiologi

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
PENGENALAN ALAT











Nama Anggota Kelompok :


Tiara Rachmawati
1351810317
Lovina Lumban Gaol
1351810337
Windy Rachmadani
1351810348
Fadhiil Hisyam Putra
1351810352
Shindy Nasya Azhari
1351810355
Siti Munawaroh
1351810364









AKADEMI FARMASI SURABAYA
2019

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
         Mikrobiologi ialah telah mengenai mikroorganisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari 5 kelompok organisme : Bakteri, Protozoa, Virus, serta Algae, dan cendawa miroskopis. Dalam bidang mikrobiologi kita dapat mempelajari tentang jasad-jasad renik ciri-cirinya kekerabatan antara sesamanya seperti juga sam dengan kelompok organisme lainnya, pengendaliannya dan peranannya dalam kesehatan dan kesejahteraan kita . mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita beberapa diantaranya dapat bermanfaat dan merugikan beberapa mikroorganisme menyebabkan penyakit dan yang lain terlibat dalam kegiatan manusia sehari-hari seperti pembutan anggur,keju,yogurt,penisilin serta proses-proses perlakuan pembuangan limbah (michael, 2007).
         Bahan atau peralatan yang digunakan dalam bidang mikrobiolgi harus dalam keadaan steril. Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang mengganggu kehidupan dan proses yang dikerjakan (waluyo,2008). Sebelum melakukan praktikum mengenai peralatan yang kita gunakan harus di sterilkan dahulu. Sterilisasi atau suci hama yaitu proses membunuh segala bentuk kehidupan mikroorganisme yang berada di alat-alat atau lingkungan tertentu dalam bidang bakteriologi kata sterilisasi sering dipakai untuk menggambarkan langkah yang diambil agar mencapai tujuan meniadakan atau membunuh semua bentuk mikroorganisme (gabriel,1996).

1.2   Rumusan Masalah
1.     Bagaimana cara mensterilisasikan alat-alat yang digunakan untuk praktikum mikrobiologi?
2.     Alat-alat apa sajakah yang disterilkan?
3.      Apa fungsi alat yang digunakan untuk sterilkan?

1.3  Tujuan
1.     Untuk mengetahui cara mensterilkan alat-alat praktikum
2.     Untuk mengetahui alat-alat praktikum
3.     Untuk mengetahui fungsi alat yang di sterilkan

1.4  Manfaat
       Pada praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui cara-cara sterilisasi, jenis-jenis peralatan yang digunakan untuk praktikum mikrobiologi.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

            Antony Van Leeuwenhoek (1632-1732) ialah orang yang pertama kali mengetahui adanya dunia mikroorganisme itu. Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat melihat bentuk makhluk-makhluk kecil yang sebelumnya itu tidak diduga sama sekali keadaannya (Dwidjoseputro, 2005). Alat-alat laboratorium mikrobiologi seperti lemari pengeram (inkubator), autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass, pipet hisap, pipet ukur, pinset, cawan petri, lidi kapas steril, lampu spritus, ose (Selian, dkk., 2013) .
Pengujian total mikroba dilakukan dengan menggunakan metode cawan. Metode hitungan cawan paling banyak digunakan untuk menghitung jumlah mikroba pada bahan pangan. Medium yang digunakan antara lain, medium plate count agar (PCA), tabung reaksi, cawan petri, pipet, inkubator (Safitri dan Swarastuti, 2011). Pembakar Bunsen, untuk mensterilkan peralatan seperti ose, jarum, dan spatula dengan cara membakar ujung peralatan tersebut di atas api bunsen sampai berpijar. Oven, untuk mensterilkan cawan petri dan pipet volume. Penggunaan alat ini dengan memasukkan alat-alat tersebut kedalam oven dan dipanaskan dengan suhu 160 - 170oC selama 1-2 jam. Autoklave, untuk mensterilkan tabung reaksi bertutup dan erlenmeyer. Penggunaan alat ini dengan memasukkan alat-alat tersebut kedalam autoklave yang ditutup dengan rapat dan nyalakan autoklave dengan temperature 121°C dan tekanan antara 15-17,5 psi (pound persquare inci) atau 1 atm selama 1 jam (Kharisma dan Abdul, 2012).
            Autoklaf atau dikenal dengan metode sterilisasi panas basah biasanya sterilisasi yang menggunakan bantuan alat autoklaf dengan tekanan bersaturasi. Berikut ini merupakan siklus (cycle) yang akan menjamin proses sterilisasi di dalam autoklaf menjadi efektif 3 menit pada suhu 134oC; 10 menit pada suhu 126oC; 15 menit pada suhu 121oC, 25 menit pada suhu 115oC ( Zahid, 2010 ). Hal yang perlu diperhatikan saat pengisian bahan/alat yang ingin disterilkan adalah material tersebut dikemas cukup longgar di dalam sebuah wadah (chamber) untuk mempermudah penetrasi uap panas dan menghilangkan udara setelah proses sterilisasi selesai.





BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1  lokasi pelaksanaan
      Adapun lokasi pensterilan alat adalah Laboratorium Mikrobiologi Akademi Farmasi Surabaya hari Senin pukul 14.00
3.2 Alat dan Bahan
            Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas ukur, cawan petri, tabung reaksi, autoklaf, Oven, erlenmeyer, pinset, rak tabung reaksi , pipet ukur , Erlenmeyer ,kaca arloji, Laminer Air Flow, kawat ose,

3.3 Cara Kerja
Sterilisasi Alat dapat dilakukan secara fisika dan kimia
Ada beberapa metode dalam sterilisasi alat secara fisika yaitu proses autoclaving (sterilisasi basah) , sterilisasi kering dan radiasi
Sedangkan secara kimia mencakup sterilisasi gas dengan etilenoksida atau gas lainnya

 a) Sterilisasi kering
 Streilisasi dengan panas kering dilakukan dengan menggunakan oven,sterilisasi dengan panas kering sering kali digunakan untuk mensterilkan perangkat kaca dengan akurasi yang rendah .dalam keadaan kering struktur protein lebih stabil dan tidak mudah rusak sehingga untuk mematikan organisme dieprlukan suhu panas kering yang jauh lebih tinggi dan lebih lama dibandingkan suhu pemansan lembab. alat praktikum yang disterilisasi dengan metode ini yaitu cawan petri, tabung reaksi, erlenmeyer, beaker glass

b) Streilisasi basah 
Sterilisasi dengan tekanan dengan metode sterilisasi yang biasa dilakukan adalah menggunakan autoclave , alat yang telah dibungkus dimasukkan kedalam alat autoclave selama 20 menit pada suhu 121derajat Celcius dan tekanan 151 psi , ini akan membunuh semua bakteri,spora dan virus alat praktikum yang menggunakan sterilisasi ini yaitu gelas ukur,pipet ukur 

 C)           Sterilisasi Laminer Air Flow dan api bunsen
  1. Semprot sekitar meja kerja dengan menggunakan alkohol 70 % atau spritus beberapa kali sampai merata. Setelah itu dibilas dengan menggunakan kertas tissue yang sudah dibasahi alkohol 70 % agar proses pembersihan meja kerja benar-benar merata ke seluruh bagian dalam laminar air flow.
2.                   Letakan alat dan bahan yang diperlukan dan saat alat dan bahan dimasukkan ke dalam laminar air flow semprot dengan menggunakan alkohol 70 % atau spritus dengan merata ke seluruh permukaan alat.
3.                   Setelah semua alat dan bahan masuk tutup laminar air flow dan ruangan di dalam laminar air flow yan berisi alat dan bahan disterilisasi secara radiasi menggunakan pancaran sinar UV dari lampu UV. Lampu UV dihidupkan selama 2-3 jam. Sebagai catatan lampu UV yang digunakan menggunakan lampu UV type bakterisidal. Dan ½ jam sebelum laminar air flow akan digunakan hidupkan blower untuk menghisap udara luar dan disaring agar udara yang mengalir di dalam laminar air flow bebas dari partikel debu sehingga udara yang mengalir bebas dari jamur dan bakteri. Dan blower dihidupkan selama kita bekerja di laminar air flow dan baru akan dimatikan setelah proses kerja selesai.
4.                   Nyalakan lampu Bunsen dan biarkan sebentar. Hal ini dimaksudkan udara panas dari lampu bunsen dapat mensterilkan udara di dalam laminar air flow.
5.                   Sebelum memulai pekerjaan di dalam laminar air flow, semprot tangan kita dengan alkohol 70 % atau sepritus dan selanjutnya usap ke seluruh permukaan tangan.
6.                   Setelah itu kita buka dari bungkusnya pinset, skalpel dan petridis yang sudah disterilkan. Pinset dan skalpel dimasukkan dalam larutan alkohol atau sepritus. Petridis juga kita buka dari bungkusnya dan diletakkan di dekat lampu bunsen yang sudah menyala. 
7.                   Buang sisa kertas pembungkus keluar dari laminar air flow agar tidak mengotori bagian dalam dari laminar air flow yang bisa menyebabkan terjadinya kontaminasi saat pekerjaan kultur jaringan tumbuhan dilaksanakan.
8.                   Sebelum kita mulai bekerja lagi di laminar air flow tangan disemprot dengan alkohol 70 % atau spritus secara merata. Setelah itu diusapkan ke seluruh permukaan tangan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
NO
NAMA ALAT
GAMBAR ALAT
FUNGSI
1
Autoklaf

Untuk mensterilkan bahan dengan tekanan
2
Mikroskop

Untuk mengamati mikroorganisme
3
Laminar Air Flow (LAF)

Untuk atau mentrasfer media yang sudah ada
4
Vortex

Untuk menghomogenkan larutan
5
Oven

Untuk Mensterilkan alat Tertentu 
6
Objek Glass

Untuk meletakkan objek
7
Cover Glass

Untuk menutup (kaca penutup)
8
Pinset

Untuk mengambil Objek
9
Jarum Ose

Untuk mengambil koloni mikroba
10
Tabung Reaksi

Untuk mencampurkan suatu larutan
11
Inkubator

Untuk menginkubasikan atau mensterilkan mikroba yang akan ditimbulkan
12
Rak Tabung Reaksi

Untuk menyimpan tabung reaksi
13
Tabung Durham

Untuk menangkap gas yang terdapat pada larutan di tabung reaksi
14
Cawan Petri

Untuk tempat objek
15
Mikro Pipet

Untuk mengambil cairan dengan volume tertentu
16
Blue Tip

Tempat untuk mengambil takaran
117
Erlemeyer

Untuk Mensterilkan Media yang akan di gunakan untuk praktikum mikrobiologi
18
Gelas Ukur


Untuk mengukur volume larutan
19
Beaker Glass

Untuk tempat menampung cairan
20
Pipet Ukur

Untuk mengukurlarutan dengan volume yang di inginkan
21
Filler Pump

Untuk menghisap dan mengeluarkan larutan dari pipet ukur/volume




BAB V

KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah
1.     Sterilisasi ada 3 metode yaitu streilisasi basah (autoclave), streilisasi kering , sterilisasi radiasi
2.     Hal-hal yang harus diperhatikan sbelum melakukan sterilisasi adalah membedakan alat atau bahan terbuat dari apa  dan juga mempertahankan ketahanan fisik maupun kimia perlatan atau bahan terhadap prsoes sterilisasi ,
3.     Memperhatikan kebersihan secara kasat mata bahan atau alat yang akan melakukan sterilisasi

SARAN
Saran yang dapat dilakukan untuk praktikum selanjutnya adalah sebelum praktikum memeriksa dan mencari tahu ketahanan alat ataupun bahan yang akan digunakan sehingga dapat mengoperasikan dan mengolah alat atau bahan dengan baik dan benar secara maksimal sesuai dengan ketentuan dan syarat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar