Jumat, 03 Januari 2020

PENGAMATAN MAKROSKOPI DAN MIKROSKOPI KOLONI BAKTERI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
PENGAMATAN MAKROSKOPI DAN MIKROSKOPI KOLONI BAKTERI









                Nama Anggota Kelompok :


                Tiara Rachmawati
1351810317
                 Lovina Lumban Gaol
1351810337
                 Windy Rachmadani
1351810348
                 Fadhiil Hisyam Putra
1351810352
                 Shindy Nasya Azhari
1351810355
                 Siti Munawaroh
1351810364











AKADEMI FARMASI SURABAYA
2019


BAB I
PENDAHULUAN
     1.1  Latar Belakang
          Mikrobiologi ialah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari 5 kelompok organisme : Bakteri, Protozoa, Virus, serta Algae, dan cendawa miroskopis. Dalam bidang mikrobiologi kita dapat mempelajari tentang jasad-jasad renik ciri-cirinya kekerabatan antara sesamanya seperti juga sam dengan kelompok organisme lainnya, pengendaliannya dan peranannya dalam kesehatan dan kesejahteraan kita . mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita beberapa diantaranya dapat bermanfaat dan merugikan beberapa mikroorganisme menyebabkan penyakit dan yang lain terlibat dalam kegiatan manusia sehari-hari seperti pembutan anggur,keju,yogurt,penisilin serta proses-proses perlakuan pembuangan limbah (michael, 2007).
          Mikroorganisme pada suatu lingkungan alami merupakan populasi campuran dari berbagai jenis, baik mikroorganisme pada tanah, air, udara, makanan, maupun yang terdapat pada tubuh hewan maupun tumbuhan. Pemisahan bakteri diperlukan untuk mengetahui jenis, mempelajari kultural, morfologi, fisiologi, dan karakteristik. Teknik pemisahan tersebut disebut isolasi yang disertai dengan pemurnian. Pengertian isolasi bakteri yaitu suatu proses mengambil bakteri dari medium atau dari lingkungan asalnya lalu menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan yang murni (Singleton & Sainsbury, 2006).
          Identifikasi atau pengamatan bakteri dapat dilakukan dengan dua cara baik secara morfologi ataupun secara fisiologi, identifikasi yang dilakukan secara morfologi dapat meliputi bentuk koloni, struktur koloni, bentuk sel, ukuran sel, dan pewarnaan bakteri. Pengamatan morfologi kemudian dapat dibagi lagi menjadi dua yaitu pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis, pengaman makroskopis dilakukan dengan cara mengamati mikroorganisme pada bagian-bagian yang nampak dan dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti bentuk koloni, tepian koloni, elevasi koloni dan permukaan koloni (Cappucino & Sherman, 1987). Sedangkan pengamatan mikroskopis digunakan pada saat ingin mengamati pergerakan, dan pembelahan secara biner, mengamati bentuk dan ukuran sel yang alami, yang pada saat mengalami fiksasi panas serta selama proses pewarnaan mengakibatkan beberapa perubahan (Koes, 2006).
  
   1.2   Rumusan Masalah
1.    Bagaimana cara identifikasi atau pengamatan bakteri secara makroskopis dan mikroskopis?
2.    Bagaimana cara membedakan bakteri aerob dan anaerob?

    1.3  Tujuan
1.    Untuk mengetahui cara identifikasi atau pengamatan bakteri seara makroskopis dan mikroskopis
2.    Untuk mengetahui cara membedakan bakteri aerob dan anaerob

    1.4  Manfaat
     Pada praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui  metode identifikasi atau pengamatan bakteri 



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA



2.1 Morfologi Koloni Mikroba (Makroskopik)

Mikroba tumbuh sangat cepat ketika didukung dengan gizi dan kondisi lingkungan yang baik. Mikroba membentuk koloni yang khas. Morfologi koloni dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu bentuk, tepi atau pinggir koloni, ketinggian, permukaan warna koloni (Hadioetomo, 1993).


2.2 Bakteri
Bakteri adalah kelompok mikroba yang tidak memiliki membrane inti sel, termasuk prokariota dan mikroskopik, serta memiliki peran dalam kehidupan. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai penyebab penyakit, kelompok lainnya memberikan manfaat di bidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relative sederhana, tanpa nukleus, kerangka sel, dan organel lainnya seperti mitokondria dan kloroplas .
Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Bakteri umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak ) yang disebabkan oleh flagel .
Bentuk sel bakteri Bakteri memiliki beberapa bentuk sel, ada yang berbentuk batang (basil), berbentuk bulat (coccus), dan berbentuk spiral .
1.Batang (basil)


2.Bulat (coccus)


3.Spiral


2.3 Pewarnaan pada Bakteri
Berdasarkan respon terhadap pewarnaan gram, bakteri dibedakan menjadi dua macam yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Perbedaan dari kedua bakteri ini adalah dari struktur dinding selnya. Dinding sel bakteri gram positif terdiri dari lapisan peptidoglikan homoge dengan ketebalan sekitar 20 – 80 nm yang terletak di luar lapisan membran plasma. Sementara dinding sel bakteri gram negative ketebalan lapisan peptidoglikannya antara 2 – 7 nm dan dilapisi oleh membrane luar dengan ketebalan 7 – 8 nm. Dengan begini bakteri gram positif karena memiliki peptidoglikan yang lebih tebal dibandingkan dengan bakteri gram negatif. Hal ini menjadikan bakteri ini akan terlihat berwarna ungu dibandingkan dengan bakteri gram negatif yang akan menghasilkan warna pink jika dilakukan pewarnaan gram (Willey et al., 2008).
Dalam pewarnaan gram digunakan beberapa larutan seperti kristal violet, lugol, alkohol dan safranin. Ketika sediaan dilarutkan dengan kristal violet lalu kemudian iodin, warna ungu dari larutan kristal violet ini akan ditahan oleh struktur peptidoglikan bakteri ditambah dengan penahanan oleh larutan iodin. Kemudian ketika sediaan disirami alkohol yang bisa menghapus zat warna ungu dari Kristal violet tadi, oleh karena pori- pori peptidoglikan yang sempit ditambah dengan adanya iodine maka zat warna ungu tersebut sulit untuk terhapus oleh alkohol sehingga akan tetap terlihat berwarna ungu. Sementara oleh karena struktur pori peptidoglikan dari bakteri gram negatif yang lebih besar, maka akan lebih mudah bagi larutan alkohol untuk menetralisir atau menghapus zat warna ungu yang ada di peptidoglikan sehingga akan terlihat warna pink setelah pemberian safranin (Willey et al., 2008).

2.4 Kebutuhan Oksigen
Kebutuhan utama bakteri akan oksigen menjadikan bakteri dibagi menjadi dua yaitu bakteri anaerob dan aerob. Bakteri anaerob dibagi lagi menjadi anaerob obligat, anaerob fakultatif dan beberapa bakteri mikroaerofilik. Bakteri anaerob obligat artinya adalah bakteri tersebut harus dalam kondisi bebas dari oksigen untuk dapat hidup, dan akan mati ketika ada oksigen (mis: Clostridium). Bakteri anaerob fakultatif adalah bakteri yang dapat hidup dengan kondisi lingkungan terdapat roksigen maupun tidak. Untuk istilah mikroaerofilik artinya bahwa bakteri jenis ini bisa tumbuh di lingkungan dengan konstentrasi oksigen yang rendah namun akan mati jika konsentrasi oksigennya tinggi (Alfvin Fox, 2011).Sementara bakteri aerob hanya tergolong kedalam aerob obligat, yaitu bakteri yang harus membutuhkan oksigen untuk kelangsungan hidupnya (mis: M. tuberculosis) (Vasanthakumari, 2007).



BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Praktikum Mikrobiologi Akademi Farmasi Surabaya, pada hari Selasa, 22 Oktober 2019 pukul 08.00-11.20 WIB.

3.2 Alat:
1.    Masker
2.    Sarung tangan
3.    Bunsen
4.    Jarum ose
5.    Tabung reaksi
6.    Rak tabung reaksi
7.    Korek api
8.    Kapas
9.    Semprotan alkohol
10.     Mikroskop
11.     Cawan petri
12.     Objek glass

3.3 Bahan :
1.    Media isolasi bakteri streak plate
2.    Kristal violet
3.    Lugol
4.    Aquadest
5.    Alkohol
6.    Safranin

3.4 Metode :
3.4.1. Pengamatan morfologi mikroba secara Makroskopis
pengamatan morfologi mikroba secara makroskopik dilakukan dengan cara mengidentifikasi ukuran bentuk elevasi dan margin/tepian, tanpa menggunakan mikroskopik, dengan cara :
      1.      Mengamati cawan petri yg berisi media yang sudah di beri bakteri
      2.      Menentukan ada berapa kontaminan yang ada di dalam cawan petri; biasanya ada lebih dari 1
      3.      Biasanya akan terlihat 2 macam kontaminan yang satunya berbentuk garis tidak putus atau seperti jalur zig-zag dan yang satunya berbentuk titik-titik putih.
      4.      Lalu di tandai, dan di amati dengan mata telanjang dari ukuran bentuk, elevasi dan tepian.
Ada macam 4 macam ukuran yang dapat di jadikan acuan yaitu :
a.       Pinpoint (titik)
b.      Small (kecil)
c.       Moserate ( sedang )
d.      Large (besar)
Ada 5 macam bentuk yang dapat dijadikan acuan yaitu
a.       Circular (bulat)
b.      Irregular ( tidak biasa)
c.       Spindle ( datar)
d.      Filamentonis
e.       Rhizoid
Ada 4 macam elevasi yang dpt di jadikan acuan yaitu
a.       Flat (datar)
b.      Raised (mengembang)
c.       Conved (cembung)
d.      Umbonate
Ada 4 macam margin/tepi yang dapat dijadikn acuan yaitu
a.       Entire
b.      Lobate
c.       Undulate
d.      Felamentus
      3.4.2. Pengamatan Morfologi mikroba secara Mikroskopis
a.    Bentuk bakteri
Ada beberapa upaya preparasi yang dilakukan agar dapat mengamati bentuk bakteri yaitu :
1.    Mempersiapkan kaca objek yaitu memepersiapkan objek glass yang bersih, bebas dari kontaminan dan siap digunakan.
2.      Mempersiapkan Apusan yaitu apusan yang tipis dan kering dan terlihat seperti lapisan yang tipis adalah yang baik
Faksikasi dengan pemanasan dilakukan dengan cara :
Apusan yang telah di beri bakteri di panas kan dengan cara di lewat-lewatkan di atas api bunsen hingga apusan menjadi tipis dan kering.
Pewarnaan gram bakteri dilakukan dgn cara :
1.      Siapkan objek glass bersih, lalu ditetesi dengan NaCL
2.      Ambil bakteri yang akan diwarnai yang ada dalam cawan petri dengan cara aseptis menggunakan kawat ose
3.      Letakkan bakteri tersebut pada NaCL yang ada pada objek glass
4.      Disfiksasikan objek glas di atas api bunsen hingga tipis dan kering
5.  Lalu teteskan larutan kristal violet secukupnya diatasnya dan tunggu selam 60 detik lalu bilas/siram dengan aquadest
6.   Selanjutnya teteskan lugol secukupnya diatas sampel tadi lalu diamkan kembali 60 detik dan dibilas kembali dengan aquadest
7.      Teteskan alkohol 70% diatasnya kemudian tunggu 30 detik lalu dibilas kembali dengan aquadest
8.      Lalu teteskan larutan safranin kemudian tunggu 60 detik lalu dibilas lagi dengan aquadest
9.      Air yang menggenang di serap menggunakan kertas serap
10.  Lalu amati di bawah mikroskop


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN



Pada praktikum Mikrobiologi kali ini, pengamatan sampel dengan metode Streak plate bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya. Metode streak plate (lempeng gores) adalah teknik menumbuhkan mikroba di dalam media agar dengan cara menggores (streak) permukaan agar dengan kawat ose yang telah kenakan dengan suspensi mikroba.
Dengan teknik ini mikroba yang tumbuh akan tampak dalam jalur goresan bekas dari streak jarum ose. Teknik isolasi mikroba ini dapat dianggap cepat secara kualitatif. Ini merupakan teknik pengenceran penting yang  melibatkan penyebaran satu ose kultur ke permukaan lempengan agar. Ada beberapa cara untuk menggoreskan mikroba ke media agar, diantaranya adalah penggoresan quadrant streak dan sinambung.
Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu :
1. Zat warna utama, yaitu Kristal violet
2. Lugol yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan warna utama.
3. Pencuci / peluntur zat warna, yaitu alkohol / aseton sebagai solven organic yang digunakan uantuk melunturkan zat warna utama.
4. Zat warna kedua / cat penutup, yaitu safranin yang digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan cat utama setelah perlakuan denga alkohol.
Dengan adanya metode pewarnaan Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut. Bakteri Gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram negatif tidak.
Pada pengamatan bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen pada bakteri Escherichia coli, Pseudomonas aerugenosa, staphylococus aerus dan Bacillus subtilis terdapat perbedaan antara hasil praktikum dengan literatur pada bakteri Escherichia coli berdasarkan literatur aerob obligatif tetapi pada pengamatan untuk NA dan NB sama, yaitu aerob fakultatif. Pseudomonas aerugenosa berdasarkan literatur aerob obligatif tetapi dalam pengamatan untuk NA dan NB hasilnya, yaitu aerob fakultatif. Staphylococcus aureus, berdasarkan literatur bakteri Staphylococcus aureus aerob fakultatif pada pengamatan sesuai, yakni aerob fakultatif. Bacillus subtilis, berdasarkan literatur aerob fakultatif ~ anaerob pada saat pengamatan sesuai, yakni aerob fakultatif. Hal ini salah satunya dikarenakan media tidak benar-benar steril atau terkontam dengan bakteri lain ataupun juga karena waktu inkubasi yang kurang tepat.
 Pada pengamatan makroskopis bakteri Bacillus subtilis diperoleh bentuk, margin atau bentuk tepi yaitu entire, warnanya putih-putih kekuningan, bentuk elevasi koloni yang dilihat dari samping yaitu raised serta ukurannya small-sedang. Pada pengamatan makrokopis bakteri Staphylococcus aureus di peroleh bentuk circural dan irregular, margin entire,warnanya putihkeruh-putih susu, bentuk elevasi raised dan flat.
Pada pengamatan mikroskopis bakteri Bacillus subtilis didapatkan warna biru dan bentuk bakteri basil atau batang. Pada bakteri Staphylococcus aureus  didapatkan warna biru dan berbentuk kokus. Hal ini sesuai dengan pendapat Pelczar (1988), bahwa bakteri berdasarkan morfologinya bentuk bakteri dapat dibagi atas tiga golongan yaitu basil, kokus dan spiral. Bakteri Baccilus subtilis dan Staphylococcus aureus  termasuk dalam bakteri gram positif. Hal ini sesuai dengan pendapat Dwidjoseputro (1994) yang menyatakan bahwa gram positif termasuk Bakteri Baccilus subtilis dan Staphylococcus aureus  apabila diuji pewarnaan akan bewarna ungu atau biru.

4.1    Hasil Pengamatan Bakteri Cawan Petri dengan Metode Streak secara Makroskopis
NO
NAMA BAKTERI
DESKRIPSI MAKROSKOPIS
1
Bacillus subtilis (I)
Bentuk : Circular
Tepi      : Entire
Elevasi : Raised
Warna  : Putih kekuningan
Ukuran : Sedang
Bacillus subtilis (II)
Bentuk : Circular
Tepi      : Entire
Elevasi : Raised
Warna  : Putih
Ukuran : Small
2
Escherichia coli (I)
Bentuk  : Circular
Tepi      : Entire
Elevasi : Raised
Warna  : Putih susu
Ukuran : Sedang
Escherichia coli (II)
Bentuk  : Irregular
Tepi      : Entire
Elevasi : Flat
Warna  : Putih keruh
Ukuran : Besar
3
Pseudomonas aerugenosa (I)
Bentuk : Filamentous
Tepi      : Lobate
Elevasi : Rised
Warna  : Kuning
Ukuran : Large
Pseudomonas aerugenosa (II)
Bentuk : Filamentous
Tepi      : Lobate
Elevasi : Rised
Warna  : Putih kekuning
Ukuran : Moserate
4
Staphylococcus aureus (I)
Bentuk : Irregular
Tepi      : Undulate
Elevasi : Raised
Warna  : Putih keruh
Ukuran : Sedang
Staphylococcus aureus (II)
Bentuk : Circular
Tepi      : Undulate
Elevasi : Raised
Warna  : Ungu
Ukuran : Sedang

4.2    Hasil Pengamatan Tabung Reaksi NA dan NB secara Makroskopis
NO
NAMA BAKTERI
LITERATUR
DESKRIPSI
NA
NB
1
Bacillus subtilis
hidup antara aerob/ anaerob; bisa hidup dengan / tanpa oksigen
Anaerob Fakultatif
Anaerob Fakultatif
2
Escherichia coli
Aerob; tidak tembus cahaya; tumbuh tidak rata; hidup di permukaan agar.
Aerob Fakultatif
Aerob Fakultatif
3
Pseudomonas aerugenosa
Aerob; hidup dipermukaan agar
Aerob Fakultatif
Aerob Fakultatif
4
Staphylococcus aureus
Tumbuh dari atas- bawah; tembus cahaya; aerob- fakultatif
Aerob Fakultatif
Aerob Fakultatif

4.3    Hasil Pengamatan Bakteri Cawan Petri dengan Metode Streak secara Mikroskopis
NO
SAMPEL
DESKRIPSI MAKROSKOPIS
GAMBAR
1
Bacillus subtilis (perbesaran 40x10)
Bentuk : Basil/ Batang
Warna  : Biru
Gram   : Positif

2
Escherichia coli (perbesaran 40x10)
Bentuk : Basil/ Batang
Warna  : Pink
Gram   : Negatif
3
Pseudomonas aerugenosa (perbesaran 40x10)
Bentuk : Basil/ Batang
Warna  : Pink
Gram   : Positif
4
Staphylococcus aureus (perbesaran 40x10)
Bentuk : Kokus
Warna  : Biru
Gram   : Positif
  
BAB V
KESIMPULAN


5.1  Kesimpulan
       Jadi dapat di simpilkan bahwa, pada praktikum ini dapat dibuktikan bawa setiap bentuk
bakteri berbeda-beda, bisa di pengaruhi oleh lingkungan hidupnya dan juga jenis media
tumbuhnya.
      Begitu pula pada kebutuhan oksigen pada setiap bakteri. Kebutuhan utama bakteri akan
oksigen menjadikan bakteri dibagi menjadi dua yaitu bakteri anaerob dan aerob. Bakteri anaerob
dibagi lagi menjadi anaerob obligat, anaerob fakultatif dan beberapa bakteri mikroaerofilik. Bakteri
anaerob obligat artinya adalah bakteri tersebut harus dalam kondisi bebas dari oksigen untuk dapat
hidup, dan akan mati ketika ada oksigen (mis: Clostridium). Bakteri anaerob fakultatif adalah bakteri
yang dapat hidup dengan kondisi lingkungan terdapat roksigen maupun tidak. Untuk istilah
mikroaerofilik artinya bahwa bakteri jenis ini bisa tumbuh di lingkungan dengan konstentrasi oksigen
yang rendah namun akan mati jika konsentrasi oksigennya tinggi (Alfvin Fox, 2011).Sementara
bakteri aerob hanya tergolong kedalam aerob obligat, yaitu bakteri yang harus membutuhkan oksigen
untuk kelangsungan hidupnya (mis: M. tuberculosis) (Vasanthakumari, 2007).

5.2  Saran
       Sebaiknya untuk praktikan kedepannya diharap semua dapatmengetahui dan menguasai hal-hal
yang harus di perhatikan dalam setiap praktikum serta semua cara kerja dalam memulai praktikum.

Daftar Pustaka

Aditiwati, P dan Kusnadi. 2003.Kultur Campuran dan Faktor LingkunganMikroorganisme yang Berperan dalam Fermentasi Tea–Cider. DepartemenBiologi–FMIPA InstitutTeknologi Bandung. PROC. ITB Sains dan Tek. 35 A,No (2), 147–162
Cappuccino, J.G. & Sherman, N (1987). Microbiology:A Laboratory Manual. California: The Benjamin Comings Publishing Company.Inc.
Dwidjoseputro, S. 1990. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Dwyana Z,. Nurhaedar. 2011. Mikroobiologi Dasar. Universitas Hasanuddin. Makassar
Hadioetomo. Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta: P.T. Gramedia Pustaka Utama.
Pelczar, Michael, J., E.C.S Chan. 1986Dasar – Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
Tri Puji Lestari.2018. Buku Ajar Praktikum Mikrobiologi untuk DIII Farmasi. Graniti: Surabaya
Waluyo, L. 2004. MikrobiologiUmum. Malang. UMM press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar